Kunjungan tersebut sangat bermakna bagi DPR, karena saat ini Baleg sedang membahas RUU Karantina yang pada saat bersamaan ada 2 RUU yang sama tentang Karantina dan yang satu lagi RUU Karantina Kesehatan merupakan inisatif Pemerintah dan satu RUU ikan hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan inisiatif DPR.
Oleh karena itu kunjungan ini menjadi sangat strategis karena DPR mencari referensi dari negara-negara yang sudah sangat maju tentang pengelolaan karantinya.
Dalam kunjungan tersebut Firman Soebagyo menjelaskan begitu strategisnya Karantina, maka baik di Amerika maupun di Australia pengelolaan Karantina di dua negara tersebut sudah menggunakan pola dan konsep pertahanan Negara.
Di Australia sendiri telah mengedepankan tentang bio security mejadi hal yang sangat penting dan strategis dan di Amerika justru bio terorisem juga tidak luput dari perhatian bagian pengelolaan Karantina ditengah kesibukan selaku ketua umum IKKP.
Dalam kunjungan Deplomasi tersebut Firman Sobagyo menyempatkan untuk mempromosikan hasil karya wong Pati dengan memberikan kenang-kenangan Batik asli Pati kepada Duta besar RI Kritianto Legowo di Wisma Indonesia Canbera.
Firman Soebagyo juga berpesan agar Pak Dubes dapat membantu promosikan produk-produk unggulan Pati, salah satunya adalah Batik yang berasal dari Pati. Karena Batik bukan milik Jogya, Solo dan pekalongan saja tetapi sudah milik semua daerah diseluruh wilayah Indonesia dengan motif dan ciri khas daerah masing-masing.
Itulah kepedulian Firman Soebagyo sebagai Ketum IKKP yang selalu menghimbau Kepada anggotanya agar siapapun dan kemanapun ada kesempatan harus bisa mempromosikan produk-produk unggulan Kabupaten Pati. (Aris)
