Notification

×

Iklan

Iklan

Workshop Peliputan Pilkada Jawa Tengah 2024 oleh Dewan Pers

19/07/24 | 18:48 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-19T12:06:01Z


PatiToday.com
, Semarang-Dewan Pers mengadakan workshop untuk wartawan di Jawa Tengah dengan fokus pada peliputan Pilkada 2024. Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kemampuan wartawan dalam membuat berita berdasarkan data yang akurat, sehingga liputan mereka dapat lebih akuntabel dan faktual. 


Workshop tersebut dilaksanakan secara offline dan online melalui Webinar, Jum'at, 19/7, dihadiri narasumber dari KPU, Bawaslu, KPID dan Lembaga Survey Kedai Kopi.


Totok Suryanto, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri (Hubla-Lugri) Dewan Pers, menyampaikan bahwa Pilkada merupakan arena perebutan kekuasaan politik yang legal.


"Untuk yang Pilkada, saya ingatkan bahwa kita punya kewajiban untuk memastikan bahwa pemerintahan daerah ini ke depan bisa legitimate. Legitimate salah satu, seperti yang saya katakan tadi, bahwa masyarakat antusias untuk mengikuti pencoblosan. Masyarakat antusias untuk mendukung siapapun yang memang menurut mereka layak," ujar Totok Suryanto.


Paparan Totok Suryanto dalam workshop, Kode etik jurnalistik adalah pedoman yang sangat penting bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya. Kode etik ini bertujuan untuk memastikan bahwa berita yang disampaikan kepada publik adalah akurat, berimbang, dan tidak memihak, serta menghormati hak-hak narasumber dan menjaga integritas profesi jurnalistik.


"Dengan mematuhi kode etik jurnalistik, wartawan tidak hanya menjaga integritas profesinya tetapi juga melindungi dirinya dari potensi masalah hukum yang dapat timbul akibat pelanggaran etika dalam peliputan berita,"kata Totok Suryanto.


Media dan wartawan dalam menyajikan berita supaya berimbang dan akuntabel sehingga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.


Peran media di pilkada bisa menyajikan informasi untuk publik, mengawasi proses pilkada, meredakan situasi serta menjadi media kanpanye peserta melalui iklan dan sebagai alat sosialisasi penyelenggaraan pilkada.


Sesi diakhiri diskusi antar peserta workshop dan banyak masukan dari kalangan wartawan atas pengalaman pemilu sebelumnya, bahkan calon incumbent walikota semarang yang dicekal KPK atas dugaan korupsi menjadi sorotan. (Aris)

×
Berita Terbaru Update