PatiToday.com, Pati Kota-Krishna Sakti Budi Purbaya dan Mishya Almaura Anadiya Putri, murid SDN 01 Pati Wetan, berhasil menyabet Juara 1 MAPSI Tingkat Kabupaten. Prestasi yang luar biasa!.
Krishna Sakti Budi Purbaya kelas duduk di bangku sekolah kelas 4 dan Mishya Almaura Anadiya Putri duduk di bangku sekolah kelas 6 SDN 01 Pati Wetan menyabet juara 1 Kategori duet religi (Menyanyi islami) tingkat Kabupaten Pati.
Menurut Ratih ibu kandung Krishna Sakti Budi Purbaya, bakat olah vokal Krishna disejak kecil dibimbing oleh kakaknya sendiri Padina Mahardika Budiastuti biasa dipanggil Andin lulusan Sarjana (S2) seni musik Universitas Gajah Mada.
Guru agama Islam SDN 01 Pati Wetan Andik Habibullah kepada media mengatakan,"Murid SDN 01 Pati banyak memiliki bakat yang perlu dikembangkan, saya sebagai guru agama sebagai memperhatikan potensi anak didik untuk kami dorong. Disitulah, banyak event - event lomba salah satunya MAPSI sehingga anak-anak kami ikutkan,".
"Anak didik kami sudah banyak prestasi yang dimiliki, seperti lomba rebana, lomba Adzan, Lomba Sholat semua mendapat juara. Yang baru-baru ini Juara 1 MAPSI kategori duet religi, menyanyi islami yang diperoleh Krishna Sakti Budi Purbaya dan Mishya Almaura Anadiya Putri sekaligus mewakili untuk maju lomba MAPSI di tingkat Provinsi,"kata Andik Habibullah.
Kepala sekolah SDN 01 Pati Wetan Lilik Sri Rejeki menambahkan, kami selalu mensupport bakat anak didik dengan kordinasi orang tua wali murid untuk diikutkan lomba-lomba.
"Melihat bakat anak didik, kami selalu mensupport mendorong supaya bakat tersebut berkembang. Oleh karena itu kami selalu kordinasi dengan orang tua wali murid, supaya bisa bersama-sama mendorong bakat anak tersebut. Sehingga, anak selalu mendapatkan prestasi untuk masa depan sebagai generasi penerus bangsa,"pungkasnya.
Kurikulum Merdeka memang dirancang untuk mendorong pertumbuhan bakat dan potensi setiap anak didik. Dalam pendekatannya, kurikulum ini memberikan fleksibilitas kepada guru dan siswa untuk lebih fokus pada pengembangan keterampilan, minat, dan bakat anak, dibandingkan hanya mengejar pencapaian akademis standar.
Dengan pendekatan ini, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat mereka lebih dalam dan berkembang sesuai dengan keunikannya masing-masing. (Aris)