PatiToday.com, Pati Kota-Kelompok tani di Pati mengadakan aksi unjuk rasa di depan Dinas Pertanian untuk menyuarakan kesulitan dalam memperoleh bahan bakar subsidi yang sangat dibutuhkan untuk operasional pertanian mereka.
Dalam aksi ini, para petani mengeluhkan bahwa keterbatasan akses terhadap bahan bakar subsidi menghambat kegiatan produksi dan berpotensi menurunkan hasil panen. Mereka berharap agar pemerintah dapat menanggapi dan memberikan solusi untuk menjamin ketersediaan bahan bakar subsidi bagi kelompok tani demi keberlangsungan sektor pertanian di Kabupaten Pati. Selasa, 12/11/2024.
Penerapan sistem barcode untuk pembelian bahan bakar bersubsidi memang bisa menjadi tantangan bagi petani, terutama di daerah pedesaan. Berikut beberapa alasan kenapa sistem ini bisa menyulitkan:
1. Akses Teknologi Terbatas: Banyak petani yang mungkin tidak terbiasa dengan teknologi barcode atau kurang memiliki akses terhadap smartphone untuk melakukan pemindaian. Ini bisa membuat mereka kesulitan saat harus menggunakan barcode.
2. Prosedur Pembelian Menjadi Lebih Lama: Dengan adanya sistem barcode, petani mungkin harus melalui prosedur tambahan, seperti registrasi dan verifikasi. Proses ini bisa memakan waktu lebih lama dan mempersulit mereka mendapatkan bahan bakar dengan cepat.
3. Kendala Koneksi Internet: Di beberapa wilayah pedesaan, koneksi internet yang diperlukan untuk mengakses sistem barcode mungkin kurang stabil. Ini bisa menghambat proses pembelian bahan bakar yang seharusnya cepat.
4. Kurangnya Sosialisasi: Pengenalan sistem barcode memerlukan edukasi dan sosialisasi yang baik agar petani memahami cara menggunakannya. Jika sosialisasi ini kurang, banyak petani akan merasa bingung dan kesulitan.
Meskipun demikian, sistem ini dibuat untuk mencegah penyelewengan dan memastikan subsidi benar-benar diterima oleh pihak yang berhak. Idealnya, pemerintah bisa menyediakan panduan dan dukungan teknis di lapangan atau mempertimbangkan cara yang lebih sederhana agar sistem ini dapat diakses dengan mudah oleh para petani.
Pemerintah Kabupaten Pati melalui Dinas Pertanian Kun Saptono bidang PSP mengatakan,"Sementara penerbitan barcode perijinannya tetap di Dinas Pertanian, para petani biar tidak kesulitan bisa melengkapi persyaratan dan penginputan lewat kecamatan biar tidak riwa riwi. Kemudian setelah lengkap ke Dinas Pertanian akan diterbitkan barcode tersebut,"katanya.
"Dinas Pertanian tetap mengutamakan pelayanan dan tidak akan mempersulit perijinan petani. Untuk menindaklanjuti aksi petani, kami akan melaporkan kepada PJ Bupati Pati nanti perunjuknya bagaimana kami mengikuti. Karena penggunaan barcode ini kebijakan dari pusat,"pungkas Kun Saptono. (Aris)